Penjelasan Mengenai Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano Science dan Grid Technology ?
Apa
itu Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano Science dan
Grid Technology ?
1.
Cloud Computing

Komputasi awan adalah penyampaian layanan komputasi sesuai permintaan - dari aplikasi hingga penyimpanan dan daya pemrosesan - biasanya melalui internet dan dengan basis bayar sesuai pemakaian.
Perlombaan komputasi awan pada
tahun 2020 akan memiliki putaran multi-cloud yang pasti. Berikut ini sekilas
tentang bagaimana pemimpin cloud menumpuk, pasar hybrid, dan pemain SaaS yang
menjalankan perusahaan Anda serta langkah strategis terbaru mereka.
Daripada memiliki infrastruktur atau pusat data komputasi sendiri, perusahaan dapat menyewa akses ke apa pun mulai dari aplikasi hingga penyimpanan dari penyedia layanan cloud.
Salah satu manfaat menggunakan layanan komputasi awan adalah bahwa perusahaan dapat menghindari biaya di muka dan kerumitan untuk memiliki dan memelihara infrastruktur TI mereka sendiri, dan sebagai gantinya hanya membayar untuk apa yang mereka gunakan, saat mereka menggunakannya.
Pada gilirannya, penyedia layanan
komputasi awan dapat memperoleh manfaat dari skala ekonomi yang signifikan
dengan memberikan layanan yang sama ke berbagai pelanggan.
Layanan komputasi awan mencakup
banyak sekali pilihan sekarang, mulai dari dasar-dasar penyimpanan, jaringan,
dan kekuatan pemrosesan hingga pemrosesan bahasa alami dan kecerdasan buatan
serta aplikasi kantor standar. Hampir semua layanan yang tidak mengharuskan
Anda berada dekat secara fisik dengan perangkat keras komputer yang Anda
gunakan sekarang dapat dikirimkan melalui cloud.
Komputasi awan mendukung sejumlah besar
layanan. Itu termasuk layanan konsumen seperti Gmail atau cloud back-up dari
foto di smartphone Anda, meskipun ke layanan yang memungkinkan perusahaan besar
untuk menghosting semua data mereka dan menjalankan semua aplikasi mereka di
cloud. Netflix mengandalkan layanan komputasi awan untuk menjalankan layanan
streaming video dan sistem bisnis lainnya juga, dan memiliki sejumlah
organisasi lain.
Komputasi awan menjadi opsi default
untuk banyak aplikasi: vendor perangkat lunak semakin banyak menawarkan
aplikasi mereka sebagai layanan melalui internet daripada produk mandiri saat
mereka mencoba beralih ke model langganan. Namun, ada potensi kerugian pada
komputasi awan, karena komputasi awan juga dapat menimbulkan biaya
baru dan risiko baru bagi perusahaan yang menggunakannya.
1.
Mobile Computing
Mobile
Komputing atau Komputasi seluler atau terkadang disebut sebagai 'Interaksi
Komputer Manusia'. Komputasi seluler adalah sekumpulan teknologi TI, produk,
layanan, serta strategi dan prosedur operasional yang memungkinkan orang
mengakses data dan informasi dari mana pun mereka berada. Keuntungan utama dari
komputasi seluler adalah kenyamanan, yang memungkinkan pengguna kapan saja, di
mana saja, mengakses informasi dan sumber daya komputasi.
Bagaimana
Komputasi Seluler bekerja?
Komputasi
mobile melibatkan beberapa bentuk workstation komputasi mobile, biasanya
disebut sebagai perangkat mobile, dan koneksi nirkabel seperti teknologi Wi-Fi
(LAN nirkabel atau WAN nirkabel). Penyimpanan data lokal di perangkat seluler,
dan dapat disinkronkan dengan konten saat kita melakukan komputasi di komputer
pribadi (PC). Komunikasi nirkabel sudah mapan, dan jaringan Wi-Fi dan 4G saat
ini dapat menawarkan paket layanan data tak terbatas. Sebagian besar pengguna
merasa bahwa biaya data bulanan mereka terbatas dan dapat dikelola, dengan
ketersediaan, keandalan, dan hasil yang baik.
Teknologi
Seluler
Sebagian
besar vendor sirkuit terintegrasi mikroprosesor menawarkan versi seluler dari
produk mereka, yang menampilkan konsumsi daya yang lebih rendah, ukuran fisik
yang lebih kecil dan, akibatnya, sering kali kinerja yang lebih rendah daripada
rekan desktop mereka. Jadi dengan menggunakan aplikasi mobile kita bisa
menggunakan aplikasi desktop dengan bandwidth yang lebih rendah, seperti
Microsoft Office dengan beberapa fungsi yang tidak tersedia di mobile. Namun
setidaknya kita bisa menggunakan aplikasi mobile untuk melakukan fungsi dasar,
seperti melihat dan mengedit data dalam aplikasi. Teknologi seluler menggunakan
penyimpanan berbasis cloud untuk pencadangan, penyimpanan massal, dan berbagi
file. Dengan menggunakan penyimpanan berbasis cloud, ini dapat diandalkan,
cepat, dan hemat biaya. Hanya karena perusahaan tidak perlu menyediakan tempat
khusus untuk menyimpan data, seperti sever farm atau semacamnya.
Ponsel
cerdas modern berevolusi dari asisten digital pribadi (PDA), yang pertama kali
muncul pada awal 1990-an, hasil dari perangkat penyelenggara pribadi yang
dirancang untuk menyimpan dan mengambil informasi yang diperlukan untuk
produktivitas pribadi, seperti kalender dan direktori telepon. Perkembangan
sistem operasi ponsel pintar seperti Android dan iOS membuat komputasi mobile
menjadi booming saat ini. Arsitektur komputasi seluler saat ini semakin
berpusat pada cloud, dengan akses berbasis web dan cloud yang penting dalam
banyak aplikasi. Layanan utama berbasis cloud termasuk distribusi perangkat
lunak, manajemen perangkat, penyimpanan dan berbagi data, dan akses ke aplikasi
bersama.
Ada
beberapa manfaat komputasi seluler, sebagai berikut:
· Konektivitas:
Anda dapat tetap terhubung ke semua sumber setiap saat.
· Keterlibatan
Sosial: Anda dapat berinteraksi dengan berbagai pengguna melalui Internet.
· Personalisasi:
Anda dapat menyesuaikan komputasi seluler dengan kebutuhan pribadi Anda.
adUbiquitous Computing
Konsep
dasar mengenai ubiquitous computing pertama sekali diperkenalkan oleh
Gordon Moore pada tahun1965. Moore mengamati bahwa jumlah transistor pada
sebuah sirkuit meningkat dua kali lipat setiap tahunnya. Pengamatan ini
kemudian melahirkan Moore’s Law Electronics yang menyakan “The future of Integrated
Electronics is the future of electronics itself. The advantages of integration
will bring about a proliferation of electronics, pushing this science into many
areas. Integrated circuits will lead to such wonder as home computer-or at
least terminal connected to a central computer-automatic control for
automobiles, personal portable communications equipment”. Moore mengemukakan
bahwa di masa depan seluruh alat elektronik akan saling terhubung dan dikontrol
pada sebuah komputer secara otomatis. Sementara itu istilah ubiquitous
computing sendiri pertama sekali diperkenalkan oleh Mark Weiser pada tahun
1988 di XEROX PARC ketika menjabat sebagai direktur Computer Science
Laboratory (CSL).
Weiser
berpendapat bahwa di masa depan teknologi komputer akan kita temui ditanamkan (embedded)
pada setiap perangkat yang kita gunakan sehari-hari, dimana perangkat tersebut
akan mendukung aktifitas harian kita, dan relevan dengan aktifitas harian kita
masing-masing, mengelola rumah kita. Weiser menyebutkan “The most profound
technologies are those that disappear. They weave themselves into the fabric of
everyday life until they indistinguishable from it”. Menurut Weiser, ubiquitous
computing adalah the next generation computing environment dimana
penggunanya secara terus menerus berinteraksi dengan jaringan wireless komputer, computing ada
di seluruh aktifitas manusia dan invisible kepada penggunanya. Ada
tiga key points menurut Wiser, yaitu: (1) Contrasting virtual
reality yakni menanamkan (embedded) komputer ke dalam real world,
bukan real world kedalam komputer; (2) Challenging the Personal
Computing paradigm yakni terlalu berfokus pada mesin dibandingkan task yang
harus diselesaikan; (3) New Era of Computing yakni komputer ada di
setiap aktifitas kehidupan kita.
Gambar
1 merupakan contoh dari ubiquitous computing. Pengguna terhubung dengan
berbagai layanan yang diakses melalui smart devices pada smart
environment dengan menggunakan smart interaction. Hal ini
akan mengubah paradigma computing time shared by many people menjadi human
time shared by many computers. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Perkembangan
teknologi komputer sendiri sah mendukung hal-hal berikut ini: (1) Microprocessors sudah
berukuran kecil sehingga mudah ditanamkan diperangkat yang digunakan pada aktifitas
sehari-hari; (2) Storage harganya sudah lebih terjangkau dan dengan
kapasitas yang besar; (3) Wireless networking tersedia untuk
mendukung komunikasi; (4) Material baru untuk mendukung berbagai bentuk
kebutuhan seperti e-ink, dan tampilan yang fleksibel.

Gambar
1. Ubiquitous System
Ubiquitous computing system merupakan perubahan paradigma dari personal
computing menjadi physical integration. Pada era personal
computing membutuhkan perhatian penuh pengguna dan tidak
menggimplentasikan context-awareness dalam pengembangannya, sementara
itu pada era ubiquitous computing system sudah melibatkan context-awareness dan
melibatkan human-computer pada sistem. Context-awareness yang
dimaksud adalah memodelkan aktifitas penggunanya (yang dapat diukur secara
tenjibel) dalam berbagai situasi untuk mempelajari kebiasaan pengguna dalam
mengoptimalkan sistem. Sehingga kita sulit membedakan aktifitas yang
berinteraksi dengan komputer atau manusia.
Gambar 2. InfoPad Arsitektur
Penerapan ubiquitous
computing seperti pada Info Pad.InfoPad merupakan penelitian yang
dilakukan di universitas UC Berkeley, berkaitan dengan Ubiquitous Computing
System. Penelitian ini dimulai pada tahun 1992 yang bertujuan menyediakan
informasi multimedia yang akan diakses oleh 50 pengguna pada lokasi yang sudah
ditentukan secara bersamaan. InfoPad menggunakan devices yang menampilkan
informasi multimedia secara portable dengan wireless terminal dengan cost
rendah.
Seluruhnya
informasi multimedia disimpan di server. InfoPad menggunakan LCD dan stylus
untuk mendukung interaksi pengguna dengan devices. Pengembangan lebih lanjut
lagi, InfoPad menggunakan pengenalan suara (speech recognition) dalam menerima
perintah dari penggunanya. Pengenalan suara akan memetakan masing-masing suara
ke perintah dari pengguna jika menggunakan stylus. Seluruh pengolahan masukan
data dan pengembalian informasi dilakukan di server, InfoPad hanya bertujuan
untuk menerima data dari pengguna dan menampilkan informasi dari server.
InfoPad dapat digunakan pada daerah yang sudah ditentukan UC Berkeley
melalui wireless connection. Arsitektur InfoPad proyek seperti tertera pada
gambar diatas.
1. Nano
Science
adalah
manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Diameter atom berkisar
antara 62 pikometer (atom Helium) sampai 520
pikometer (atom Cesium), sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk
molekul dengan kisaran ukuran nano. Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu
pada tujuan penggunaan teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk
membuat produk berskala makro. Deskripsi yang lebih umum adalah manipulasi
materi dengan ukuran maksimum 100 nanometer.
Per
Agustus 2008, Project
on Emerging Nanotechnologies memperkirakan ada sekitar 800 produk
nanoteknologi yang tersedia secara umum, dengan 1 produk baru muncul tiap 3-4
minggu. Sebagian besar aplikasi terbatas pada penggunaan nanomaterial
pasif "generasi pertama" yang diantaranya termasuk titanium dioksida
pada tabir surya, kosmetik, pelapis permukaan, dan beberapa produk
makanan; alotrop karbon yang digunakan pada gecko tape; perak pada
pengemasan makanan, pakaian, desinfektan, dan peralatan rumah tangga, seng
oksida pada tabir surya dan kosmetik, pelapis permukaan, cat, dan pernis
furnitur; dan serium oksida sebagai katalis bahan bakar.
Aplikasi lainnya seperti bola tenis yang bisa bertahan lebih lama, bola golf yang bisa terbang lurus, dan bola bowling yang bisa lebih tahan dan permukaannya lebih keras. Celana panjang dan kaus kaki juga telah dimasukkan nanoteknologi sehingga bisa bertahan lebih lama dan tetap dingin pada musim panas. Bandage diinfus dengan nano perak untuk menyembuhkan luka lebih cepat. Konsol permainan video dan komputer pribadi lebih murah, cepat, dan memori lebih tinggi berkat nanoteknologi. Nanoteknologi memungkinkan peralatan medis yang ada saat ini menjadi lebih murah dan mudah digunakan. Mobil dibuat dengan nanomaterial sehingga butuh logam lebih sedikit dan bahan bakar lebih hemat di masa depan.
Ilmuwan
saat ini sedang mengembangkan nanoteknologi untuk mesin diesel dengan gas buang
lebih bersih. Platina saat ini digunakan sebagai katalis pada
mesin diesel. Katalis tereduksi akan mengikat atom nitrogen dari molekul NOx
sehingga membebaskan oksigen. Kemudian katalis mengoksidasi hidrokarbon dan
karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan air. Platina digunakan pada
katalis reduksi dan oksidasi. Namun, menggunakan platina tidak efisien
karena mahal dan tidak terbarukan. Perusahaan Denmark InnovationsFonden
menginvestasikan 15 juta DKK untuk mencari katalis substitusi baru dengan
nanoteknologi. Tujuan proyek ini adalah memaksimalkan luas permukaan dan
meminimalkan material yang dibutuhkan. Jika luas permukaan katalis yang
terekspos gas buang semakin besar, maka efisiensi katalis meningkat. Jika
berhasil, penggunaan platina dapat ditekan sampai 25%.
Nanoteknologi
juga memainakn peranan penting dalam pengembangan rekayasa
jaringan. Ketika mendessain scaffold, ilmuwan mencoba meniru
karakteristik skala nano dari suatu sel. CContohnya,
ketika membuat scaffold untuk menopang pertumbuhan tulang, ilmuwan
dapat menirut osteoklas.
Ilmuwan telah sukses menggunaan nanobot berbasis DNA origami yang dapat membawa fungsi logika untuk mencapai penyampaian target obat pada kecoa. Dikatakan bahwa kemampuan komputasi nanobot ini dapat dinaikkan sampai setara Commodore 64.
Grid Technology
Adalah
komputer yang letaknya terpisah oleh geografis di distribusikan danterhubung
oleh sebuah jaringan untuk menyelesaikan masalah komputasi yang berskala besar.
contohnya pada komputer jaringan lokal seperti dibank dengan menggunakan
satelit tanpa internet, contoh lainnya jaringan lokal yang terhubung dengan
jaringan wifi sebagai penghubung antar komputer satu dengan yang lainnya
sehingga bisa berkomonikasi.


Komentar